JENDEA HALAMAN

Wednesday, September 21, 2011

CONTO KARYA ILMIAH



KARYA ILMIAH
Tentang
Pesawat Komersial
Di Ajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Mengikuti Ujian Nasional




 








Di Susun oleh :
Budi Setiawan
XI IPA 4

SMA NEGERI 1 KAWALI
Jalan Poronggol Raya 9 Telepon' (0265) 791240
Kawali Ciamis 46253
Periode 2011/2012



LEMBAR PENGESAHAN
Pesawat Komersial
KARYA ILMIAH
Di ajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mengikuti ujian nasional

Karya tulis ini di sahkan oleh
Wali kelas







Drs.H.Saepudin,S.pd
Nip

Pembimbing







Heni Tresnapermasih,S.Pd
Nip



Kepala Sekolah :
SMA Negeri 1 Kawali





Drs.Endan Adiwisastra
Nip



KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah memberkati kami sehingga karya tulis ini dapat diselesaikan. Kami juga ingin mengucapkan terima kasih bagi seluruh pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan karya tulis ini dan berbagai sumber yang telah kami pakai sebagai data dan fakta pada karya tulis ini.
Kami mengakui bahwa kami adalah manusia yang mempunyai keterbatasan dalam berbagai hal. Oleh karena itu tidak ada hal yang dapat diselesaikan dengan sangat sempurna. Begitu pula dengan karya ilmiah ini yang telah kami selesaikan. Tidak semua hal dapat kami deskripsikan dengan sempurna dalam karya ilmiah ini.
 Maka dari itu seperti yang telah dijelaskan bahwa kami memiliki keterbatasan dan juga kekurangan, kami bersedia menerima kritik dan saran dari pembaca yang budiman. Kami akan menerima semua kritik dan saran tersebut sebagai batu loncatan yang dapat memperbaiki karya tulis kami di masa datang. Sehingga semoga karya tulis berikutnya dan karya tulis lain dapat diselesaikan dengan hasil yang lebih baik.
Amin Ya Robbal Alamien.!!!

Kawali,agustus 2011




penulis


DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN.......................................................................................... i
KATA PENGANTAR................................................................................................. ii
DAFTAR ISI............................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................ 1
1.1  Latar Belakang.......................................................................................... 1
1.2  Perumusan rmasalah dan pembatasan masalah................................... 1
1.3  Tujuan Penelitian..................................................................................... 2
1.4  Metode Penelitian.................................................................................... 3
1.5  Sistematika Penelitian............................................................................. 3
BAB II LANDASAN TEORITIS................................................................................ 4
2.1 Kajian Pustaka.......................................................................................... 4
BAB III HASIL DARI OBSERVASI LAPANGAN................................................ 12
3.1 Macam – macam pesawat komersial dan Documentasi .................. 12
BAB IV PENUTUP................................................................................................... 24
3.1 Kesimpulan............................................................................................. 24
3.2 Saran........................................................................................................ 24
Daftar Pustaka........................................................................................................... 25


BAB I
PENDAHULUAN

A.         Latar belakang
Pemilihan Museum Dirgantara sebagai objek penelitian untuk pembuatan makalah hasil study lapangan,guna beberapa hal berikut ini :
1.      Menambah wawasan dan memperkenalkan kembali kepada generasi sebuah aset negara pada jaman penjajahan.
2.      Memberikan motivasi mengenai pentingnya menjaga dan melestarikan sebuah aset sebagai warisan leluhur kita, agar aset bangsa ini tidak lagi di curi oleh negara lain.
3.      Menumbuhkan rasa bangga terhadap aset bangsa sendiri dan memperkenalkan bahwa aset suatu bangsa adalah identitas bagi bangsa itu sendiri.
4.      Menyeimbangakan kesenjangan pengetahuan antara yang disampaikan oleh guru dengan objek di lapangan serta untuk bahan penulisan makalah.

B.     Perumusan dan Pembatasan Masalah
Karya Ilmiah ini di beri judul “ pesawat komersial” di lihat dari judulnya saja, jelaslah bahwa karya ilmiah ini yang penulis garap semuanya mencakup pesawat komersial (A380 dan A340).
Airbus A380 diproduksi oleh Airbus S.A.S. Pesawat ini adalah sebuah pesawat dengan dua tingkat, dengan empat mesin yang mampu memuat 850 penumpang dalam konfigurasi satu kelas atau 555 penumpang dalam konfigurasi tiga kelas
Airbus A340 adalah pesawat jarak jauh dengan 4 mesin dan berbadan lebar yang diproduksi oleh Airbus. Kapasitas penumpangnya sekitar 261 sampai 380 orang dan jangkauan jelajahnya antara 6.700 sampai 9.000 NM (12.400-16600 Km). Ini sama dengan desain A330 dengan dua mesin.
Namun penulis tidak menyebutkan dan menguraikan pesawat komersial semuanya, di karnakan keterbatasan, maka penulis melakukan perumusan dan pembatasan masalah.
Ø  Adapaun uraian yang akan penulis emukakan adalah sebagai berikut :
o   Pengertian pesawat komersial
o   Macam – macam pesawat komersial

C.       Tujuan penelitian
Tujuan penelitian ini tidak lain untuk menambah wawasan kami dalam membuat karya ilmiah, selain itu juga ada beberapa tujuan sebagai berikut :
v    Ingin mendidik diri penulis dalam hal penelitian
v    Karena tugas karya ilmiah
Semoga apa apa yang menjadi tujuan kami sebagai penulis bisa terlaksana dengan lancer dan terlaksanan amin.!!
D.        Metode Penelitian
Setiap penelitian pasti mengharapkan penelitiannya itu sempurna dan baik, maka harus memilih dan menggunakan metode serta teknik penelitian yang cocok da sesuai. Adapun metode penilis lakukan adalah metode deskripsi dan tekniknya adalah:
1.         Teknik observasi, yaitu kami melihat,mencoba,dan memperhatikan
2.         Teknik pustaka, yaitu mencari suber dari media internet yang bersangkutan dan juga dari inpormasi – inpormasi dari berbagai media yang bersangkutan dengan isi karya ilmiah ini.

E.     Sistematika Penelitian
Adapun Sistematika penilitian adalah sebagai beikut :
Bab Satu,pendahuluan, penulis menguraikan tentang latar belakang masalah, pembatasan masalah,tujuan penelitian,metode penelitian dan sistematika penelitia.Bab dua, pembahasan mengenai pesawat komersial.dalam bab ini penulis menguraikan tentang pesawat komersial.
A.    Pesawat Airbus A340 and
o   Pengertian dan Seluk Beluk Tentang Pesawat
B.     Pesawat Airbus A380
o   Pengertian dan Seluk Beluk Tentang Pesawat



BAB II
LANDASAN TEORITIS

2.1. Kajian Pustaka
Yang mempengaruhi pesawat unutk terbang adalah gaya - gaya aerodinamis yang mengenainya yaitu, gaya angkat (lift), gaya hambat (drag), gaya berat (grafitasi), dan gaya dorong (trust).
Gaya dorong pesawat kedepan didapat dari baling-baling yang berputar pada ujung pesawat (lihat gambar). Sedangkan gaya hambat merupakan pergesekan pesawat udara dengan angin. Karena pesawat udara mempunyai massa, maka gaya grafitasi akan membawa pesawat kebawah, untuk itulah gaya angkat diperlukan. Gaya angkat dihasilkan dari sayap pesawat udara.
Sayap pesawat udara ini yang memegang peranan kunci untuk mengkat badan pesawat. Penampang sayap ini biasanya disebut " aerofoil" Selama penerbangan udara mengalir ke atas dan bawah sayap. Udara yang megalir diatas sayap lebih cepat dari udara yang mengalir dibawah sayap, sehingga tekanan udara diatas pesawat lebih rendah.Disaat yang bersamaan udara dibawah sayap dibelokan kebawah, sehingga terjadi gaya angkat (udara yang terdorong kebawah akan mendorong sayap keatas- gaya aksi reaksi).



Spoiler untuk lebih jelasnya:


Gaya dorong terhadap sayap dan tekanan udara yang rendah diatas sayap inilah yang
di butuhkan untuk pesawat terbang di udara.

sayap
Sebuah pesawat memerlukan gaya angkat atau lift yang di butuhkan untuk terbang. Lift dihasilkan oleh permukaan suatu sayap (wing) yang berbentuk airfoil.
Bentuk penampang airfoil pada suatu sayap pesawat terbang
Gaya angkat terjadi karena adanya aliran udara yang melewati bagian atas dan bagian bawah di sekitar airfoil. Pada saat terbang, aliran udara yang melewati bagian atas airfoil akan memiliki kecepatan yang lebih besar daripada kecepatan aliran udara yang melewati bagian bawah dari airfoil. Maka, pada permukaan bawah airfoil akan memiliki tekanan yang lebih besar daripada permukaan di atas. Perbedaan tekanan pada bagian atas dan bawah inilah yang menyebabkan terjadinya gaya angkat atau lift pada sayap pesawat. Oleh karena tekanan berpindah dari daerah yang bertekanan besar menuju ke daerah yang bertekanan kecil, maka tekanan pada bagian bawah airfoil akan bergerak menuju bagian atas airfoil sehingga tercipta gaya angkat pada sayap pesawat. Gaya angkat inilah yang membuat pesawat dapat terbang dan melayang bebas di udara
Spoiler untuk Powerplant (Tenaga Penggerak):

Untuk bergerak ke depan (baik di darat maupun di udara), pesawat memerlukan daya dorong yang di hasilkan oleh tenaga penggerak atau yang biasa di sebut dengan mesin (engine). Daya dorong yang nantinya di hasilkan oleh engine ini biasa di sebut dengan thrust.
Terdapat beberapa jenis engine dari pesawat, diantaranya :
-Piston Engine
-Turbojet Engine
-Turboporop Engine
-Turbofan Engine
-Turboshaft Engine
Spoiler untuk Piston Engine:
Piston engine atau biasa di sebut dengan mesin torak, merupakan mesin yang menggunakan piston (torak) sebagai tenaga penggerak. Piston yang bergerak naik turun di hubungkan dengan crankshaft melalui connecting rod untuk memutar propeller atau baling-baling. Piston dapat bergerak naik turun karena adanya pembakaran antara campuran udara dengan bahan bakar (fuel) di dalam ruang bakar (combustion chamber). Pembakaran di dalam combustion chamber menghasilkan expansion gas panas yang dapat menggerakkan piston bergerak naik turun.



Pesawat yang menggunakan mesin piston umumnya menggunakan propeller sebagai tenaga pendorong untuk menghasulkan thrust. Bentuk penampang dari propeller itu sendiri sama seperti sayap, yaitu juga berbentuk airfoil. Sehingga pada saat propeller berputar maka akan menghasilkan gaya dorong atau thrust sehingga pesawat dapat bergerak ke depan.
Pesawat dengan mesin piston ini merupakan jenis pesawat ringan atau biasa di sebut dengan light aircraft. Pesawat ini mempunyai daya jelajah yang kecil dan ketinggian terbang yang tidak terlalu tinggi.
Pada dasarnya, prinsip kerja dari semua engine pesawat sama. Yaitu memanfaatkan energi pembakaran antara campuran bahan bakar dengan udara yang menghasilkan expansion gas yang terjadi di dalam ruang bakar cc (combustion chamber).
Dinamakan turbojet engine karena mesin ini menggunakan turbin dalam membangkitkan tenaga, dan jet yang artinya semburan/pancaran. Yaitu semburan hasil pembakaran di dalam cc keluar menuju turbin dan memutar turbin, lalu turbin memutar compressor dan menggerakkan komponen engine lainnya.
Prinsip kerja dari Turboprop engine sama dengan proses kerja dari turbojet engine. Yang membedakannya adalah terdapat propeller pada engine ini. Propeller terhubung dengan turbin dan compressor melalui shaft.


 





Sama dengan turboprop, prinsip kerja turbofan sama dengan turbojet engine. Perbedaannya adalah pada turbofan engine terdapat fan di depan compressor. Fan berfungsi untuk menghisap udara masuk ke dalam compressor.
Prinsip kerja dari turboshaft engine juga hampir sama deng an turbojet engine. Engine ini di gunakan pada helikopter. Pada turboshaft engine, terdapat shaft yang terhubung dengan turbin. Shaft ini menghubungkan ke main rotor atau baling-baling pada helikopter. Rotor pada helikopter mempunyai penampang berbentuk airfoil.
Spoiler untuk Bidang Kendali ( Flight Control Surface):
Bidang Kendali (Flight Control Surface)
Untuk menggerakkan pesawat (berbelok, menukik, dan rolling atau berbalik),
seorang pilot memerlukan bidang kendali atau control surface .
Primary control surface
Primary control surface atau bidang kendali utama adalah bidang kendali pesawat yang dapat mengatur pergerakan pesawat pada saat terbang di udara.
Aileron, elevator, dan rudder merupakan bidang kendali utama pada pesawat
  1. Aileron terletak pada sayap, digunakan pesawat pada saat melakukan rolling (berbalik) di udara dan pergerakannya berada pada sumbu longitudinal pesawat, aileron dikendalikan dengan menggunakan stick control yang berada pada cockpit.
  2.  Elevator terletak pada bagian ekor (empenage) atau bagian horizontal stabilizer, digunakan pesawat untuk melakukan piching (mengangguk) dan pergerakannya pada sumbu lateral pesawat, elevator di kendalikan dengan menggunakan stick control yang berada di ruangan cockpit.
  3.  Rudder terletak di pada bagian ekor tepatnya di bagian vertical stabilizer, di gunakan pesawat untuk melakukan yawing (berbelok) diudara dan pergerakannya pada sumbu vertical pesawat, rudder di kendalikan dengan menggunakan rudder pedal yang terletak pada ruang cockpit.



Spoiler untuk Bidang kendali pesawat dengan sumbu dan arah pergerakannya:

Spoiler untuk Bidang kendali pesawat dengan sumbu dan arah pergerakannya:

 

BAB III

















BAB III
HASIL DARI OBSERVASI LAPANGAN


2.1  Macam – Macam Pesawat Komersial
A.    Airbus A380
Pesawat Airbus A380 diproduksi oleh Airbus S.A.S. Pesawat ini adalah sebuah pesawat dengan dua tingkat, dengan empat mesin yang mampu memuat 850 penumpang dalam konfigurasi satu kelas atau 555 penumpang dalam konfigurasi tiga kelas. Pesawat ini melaksanakan penerbangan perdana pada 27 April 2005 dan akan memulai penerbangan komersial pada akhir tahun 2007 setelah ditunda beberapa kali. Pesawat ini juga merupakan pesawat komersial (pesawat penumpang) terbesar yang pernah dibuat.
Saat pesawat pertama dibuat dan terbang mengangkasa, ukuran pesawat terus dibuat semakin besar. Pada tahun 1950 boeing memproduksi 707 yang besar. kemudian pada tahun 1970, boeing memproduksi dan meluncurkan boeing 747 yang berukuran lebih besar lagi. Tahun 2006, pesawat raksasa A380 baru  mengangkasa.
Saat ini Airbus A380 adalah pesawat terbang sipil yang paling ambisius. Ketika memasuki layanan pada bulan Maret 2006, A380 akan menjadi pesawat terbang terbesar di dunia, melebihi Boeing 747. Airbus memulai pembuatan pesawat terbang besar ini dengan model A3XX, pada bulan Juni 1994.
Karena saking besarnya, maka desainnya disesuaikan dengan infrastruktur yang sudah ada di bandara dengan sedikit modifikasi dibandara tersebut,dengan biaya operasional per kursi sekitar 15-20% lebih kecil dari pada yang terdapat pada Boeing 747-400. Dengan luas lantai 49% lebih
Banyak, lebih banyak ruang dan 35% tempat duduk lebih banyak dari pesawat komersial terbesar yang pernah ada. Airbus memastikan bahwa kursi yang ada lebih luas dan lebih nyaman untuk kenyamanan penumpang. Menggunakan teknologi yang paling maju, yang A380 ini juga dirancang untuk memiliki emisi bahan bakar 10-15% lebih rendah, dan menhasilkan sedikit kebisingan.
Airbus A380-841
Beberapa model A380 yang direncanakan yaitu sebagai dasar pesawat terbang adalah 555 kursi A380-800 (memulai pelanggan Emirates). Dengan 590 ton MTOW 10.410 km (5620nm) A380-800F pesawat akan mampu membawa 150 ton dan payload saat memasuki layanan pada 2008 (dimulai dari FedEx). Potensi masa depan akan meliputi model-model yang lain dengan jumlah kursi yang berbeda seperti, 480 kursi pada A380-700, 656 kursi pada A380-900. Pada tahun 2002 lebih dari 6.000 orang bekerja pada pengembangan A380.Kontraktor utama untuk pesawat ini berasal dari Perancis, Jerman, Inggris dan Spanyol, komponen untuk A380 airframe juga diproduksi oleh industri mitra di Australia, Austria, Belgia, Kanada, Finlandia, Italia, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Belanda, Swedia , Swiss dan merika Serikat. Perakitan/pembuatan tahap akhir A380 berlangsung di Toulouse, Perancis, dengan interior fitment di Hamburg, Jerman.
Pada tanggal 24 Juli 2000, Emirates menjadi pelanggan/pemesan pertama, diikuti oleh Air France, International Lease Finance Corporation (ILFC), Singapore Airlines, Qantas dan Virgin Atlantic. Bersama ini perusahaan menyelesaikan 50 pesanan. Kemudian berikutnya menyusul FedEx (peluncuran pelanggan untuk kapal pengangkut A380-800F), Qatar Airways, Lufthansa, Korea Air, Malaysia Airlines, Etihad Airways, Thai Airways dan UPS.
Pesawat ini mempunyai mesin empat mesin buatan Rolls-Royce Trent-900 yang mampu memberikan daya dorong 36.280 kg atau empat mesin kipas turbo Alliance Gp 7200, dengan daya dorong 37.003 kg.
Pesawat A380 versi standar memiliki 854 kursi untuk penumpang, sementara A380-900 memiliki 1000 kursi untuk penumpang. di atas pesawat ini terdapat pusat pembelanjaan,tempat bermain anak-anak, dan fasilitas-fasilitas lainya.


Airbus A380 VIP ‘Flying Palace’
Rancang bangun interior Airbus A380 berpenumpang 20 atau 60 orangberisikan peralatan lengkap kantor atau ruang tidur, kursi nyaman,
 




cocktail bar atau ruang makan dining atau relaxing zone dengan super-size TV screen.
Mesin
Tenaga disediakan dengan pilihan mesin turbofan Rolls-Royce Trent atau Engine Alliance GP7200. Rolls-Royce Trent pada awalnya menang dalam kompetisi (dipesan lebih banyak oleh para pemesan A380) namun, Engine Alliance memulihkan penjualannya dan pada sekarang ini mesinnya mendapat setengah bagian pasar.
Peluncuran
Airbus A380 diperlihatkan untuk pertama kalinya kepada publik pada Pada Januari 18, 2005, peluncuran Airbus A380 secara resmi dinyatakan dalam sebuah upacara yang sangat mewah, dihadiri 5.000 tamu yang diundang termasuk Perancis, Jerman, Inggris dan presiden Spanyol dan perdana menteri, yang merupakan negara yang berinvestasi 10 tahun, € 10 miliar + ($ 13 miliar) dalam program pesawat terbang, dan CEOs dari 14 A380 pelanggan, yang telah ditempatkan perusahaan untuk pesanan 149 pesawat terbang.Januari 2005. A380 melakukan penerbangan perdananya pada 27 April 2005 dari Blagnac Toulouse International Airport, Toulouse, Perancis pada 8:29 UTC dan kembali mendarat dengan selamat pada 12:22 UTC di bandara yang sama.
Fasilitas
Airbus dan maskapai penerbangan yang akan menggunakan A380 menekankan kemampuan pesawat ini yang meningkatkan kenyamanan penumpang seperti kabin yang lebih luas dan berbagai fasilitas lain seperti bar, toko-toko, bahkan kasino seperti yang diumumkan oleh Virgin Atlantic.
Mini bar A380-861 pada maskapai Emirates. Ini terletak di lantai atau dek dua

Namun, melihat pengalaman Boeing 747 yang dahulu juga menjanjikan hal serupa, kelihatannya ruang yang lebih luas ini kemungkinan tidak akan dipakai untuk hal-hal seperti itu namun hanya akan dipakai untuk meningkatkan kapasitas pesawat dan menekan pengeluaran. Walau begitu, dengan perhitungan kapasitas 555 kursi, A380 seharusnya bisa menghadirkan kabin kelas ekonomi yang lebih luas.
Bandara juga memerlukan modifikasi pada terminalnya untuk dapat mengakomodasi naik turunnya penumpang yang lebih banyak. Gate 2 tingkat juga bisa diharapkan untuk meningkatkan efisiensi.
Route-Proving
Pada tahun 2006, Airbus A380 telah menjalani 18 hari tur keliling dunia (route-proving) menuju beberapa kota besar di dunia. Route-proving untuk tahun 2006 terbagi atas empat rute, yaitu:
* Toulouse-Singapura-Seoul
* Toulouse-Hong Kong-Tokyo
* Toulouse-Guangzhou-Beijing-Shanghai
* Toulouse-Johannesburg-Sydney-Vancouver
Airbus A380 juga melakukan route-proving kedua pada tahun 2007 selama 12 hari dengan menggunakan nama Lufthansa. Route-proving untuk tahun 2007 terbagi atas tiga rute, yaitu:
* Frankfurt-New York-Chicago
* Frankfurt-Hong Kong
* Frankfurt-Washington D.C.-München
Konfigurasi
Airbus baru ini akan dijual dalam dua versi:
ü  pesawat terbang penumpang (A380-800)
ü  pesawat terbang penumpang (A380-900)
ü   pesawat kargo (A380-800F) (150 ton)

Berikut ini adalah spesifikasi Airbus A380

B.       Airbus A340
Airbus A340 adalah pesawat jarak jauh dengan 4 mesin dan berbadan lebar yang diproduksi oleh Airbus. Kapasitas penumpangnya sekitar 261 sampai 380 orang dan jangkauan jelajahnya antara 6.700 sampai 9.000 NM (12.400-16600 Km). Ini sama dengan desain A330 dengan dua mesin.
Pesawat ini memiliki 4 varian dan diluncurkan dengan fungsiyang berbeda. A340-200 dan A340-300 diluncurkan pada tahun 1987 untuk penggunaan pada bulan maret 1993. A340-500 dan A340-600 diluncurkan pada tahun 1997 untuk penggunaan pada 2002. Semua varian ini tersedia sebagai corporate-jet oleh Airbus Executive and Private Aviation.
Satu dari dua versi A340, A340-200 dengan 261 penumpang dalam 3 kelas kabin memiliki jangkauan jelajah 7.450 NM (Nautical Miles) atau setara dengan 13.800 Km. Ini tipe yang paling pendek dari tipe yang ada dan hanya tipe ini yang mempunyai lebar sayap yang lebih besar dari pada panjang pesawat itu sendiri. Pesawat ini digerakkan oleh 4 mesin CFMI CFM56-5C4.
Virgin atlantic Airways A340-313
A340 pertama kali diluncurkan pada Juni 1987. Ia didesain sama dengan twin engined A330. keduanya sama pada sayap, struktur rangka badan, dengan meniru daru avionic lanjutan dan teknologi komposit struktur yang dikembangkan untuk A320.
Keduanya A330 dan A340 dirakit di Toulouse-Blagnac Prancis. Empat mesin A340 disiapkan untuk penerbangan jarak jauh.
Sultan Brunei memesan satu tipe dari mesin ini. Ia memesan untuk jarak no-stop 8.000 NM (14.820 Km). A340-8000 mengalami peningkatan kapasitas bahan bakar dan perubahan kecil reinforcements ke undercarriage. setelah selesai, jarak finalnya dispesifikasikan pada 8.100 NM (15.000 Km). Itu berarti tenaga mesin yang dibutuhkan sebesar 34,000 lbf (151 kN) thrust CFMI CFM56-5C4s mirip dengan-300E.
A340 dimaksudkan untuk dapat menggunakan mesin superfan baru dari International Aero Engines, tapi sayangnya kemudian pengembangan mesin tersebut terhenti.
Saat pertama kali terbang pada 1991, teknisi mesin mencatat bahwa pada sayap tidak cukup kuat untuk membawa mesin di luar daya kecepatan tanpa warping dan fluttering. Untuk mengatasi hal itu, pada tonjolan di bawah sayap yang disebut dengan plastron, dikembangkan untuk mengatasi masalah aliran udara di sekitar mesin dan pylons dan untuk menambah kekuatan. A340 mulai dimodifikasi untuk penerbangan komersial pada tahun 1993 pada maskapai Lufthansa dan Air France.
A340 memiliki beberapa fitur dengan fully digital fly by wire flight control system. Ia juga menggunakan joystick. Joystick diletakkan pada sebelah kiri (pilot) dan satu pada sebelah kanan (co-pilot). Cockpit A340 mirip dengan A320. Cockpit yang digunakan pada fitur CRT berbasis glass cockpit displays yang didasarkan pada A340-200 dan A340-300 dan saat ini didasarkan pada LCD display. beberapa struktur komposit utama juga digunakan.
 







Toilet Lufthansa A340-642





Spesifikasi Airbus A340 And Series
A340 adalah pesawat jet komersial pertama yang mengijinkan penumpang untuk menggunakan telepon selular selama peerbangan. Pada maret 2008, Emirates Airlines memperkenalkan sistem yang mengijinkan penumpang untuk melakukan panggilan keluar dengan handphone mereka.
Fasilitas ini tidak disediakan pada saat pesawat akan mendarat dan lepas landas demi keamanan bersama.
 















BERIKUT INI ADALAH SPESIFIKASI AIRBUS A340

DOCUMENTASI
 












FOTO KETIKA DI MUSIEUM DIRGANTARA

( KELOMPOK KERJA KARYA ILMIAH DI MUSIEUM DIRGANTARA)
































BAB IV
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Setelah memaparkan gagasan – gagasan dari pesawawt komersial tersebut. Akan saya tarik kesimpulan diantaranya.
  • Pesawat komersil adalah pesawat yang digunakan sebagai pesawat terbang angkutan umum, selain pesawat terbang komersil dikenal juga pesawat pribadi dan pesawat militer
  • Bemacam macam pesawat komersial yang ada di Indonesia dan di luar negeri yang sekarang teknologinya sangat canggih
  • Sangat Canggih sekali teknologi pesawat sekarang,pasilitas yag ada di peswat itu sangat terbilang mewawah dan sangat berkesan
  • Pesawat komersial banyak sekali kegunaannya bagi keprluan transaportasi lewat udara.
3.2 Saran
      Berdasarkan pengamatanyang telah saya amati maka pada kesempatan ini saya menarik kesimpulan yang di anggap perlu yaitu :
o   Saya mengharapkan kegiatan ini karya ilmiah ini dafat bermanfaat bagi para pembaca
o   Kepada para pembaca karya ilmiah ini, jangan memandang ringan isinya. Penulis harap agar karya ilmiah ini di baca dan akhirnya menjadi sesuatu yang bermanfaat
Meskipun sedikit isi yang penulis sampaikan dalam karya ilmiah ini,semoga apa yang saya sajikan dalam karya ilmiah ini bisa menambah wawasan kita terhadap pengetahuan dalam bidang PESAWAT KOMERSIAL ini.
Akhir penulis sampaikan semoga dengan adanya karya ilmiah ini,dafat bermanfaat bagi wawasan kita.
Amin ya robbal alamin.!!!


DAFTAR PUSATAKA